1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Gus Ipul: Visa haji total 28 ribu, yakin akan beres

Ribuan visa calon jemaah haji Jatim belum keluar, Wakil Gubernur Jawa Timur yakin akan beres.

© 2016 merdeka.com/moch. andriansyah. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Jum'at, 12 Agustus 2016 18:49

Merdeka.com, Malang - Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta calon jemaah haji Jawa Timur tidak khawatir terkait persoalan visa yang hingga kini belum tuntas. Hingga kini petugas sedang bekerja untuk menyelesaikannya. Hal tersebut disampaikan Gus Ipul saat membuka Pelatihan Dasar Fasilitator Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Ijen Suites Kota Malang, Kamis (11/8).

"Visa haji total 28 ribu. Sudah 20 ribu, kurang sekitar 8 ribu. Setiap hari datang terus, seperti kemarin datang 3 ribu. Yakin akan beres," kata Gus Ipul, seperti dilansir dari merdeka.com.

Senin (8/8), hampir separuh visa para calon jemaah haji asal Jawa Timur belum tuntas pengerjaannya. Visa yang sudah selesai baru sekitar 14.000 paspor dari total 27.323 calon jemaah haji.

Visa yang sudah selesai adalah milik calon haji gelombang pertama atau kloter 1 hingga kloter 34. Sementara jumlah kloter haji di Embarkasi Haji Surabaya sebanyak 64 kloter.

Muhammad Imron, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang mengungkapkan, calon jemaah haji asal Kota Malang termasuk dalam rombongan yang hingga kini visanya belum selesai. Tahun ini dari Kota Malang, akan berangkat sebanyak 900 jemaah.

"Sampai sekarang visa belum datang, karena Kota Malang masuk dalam gelombang dua. Gelombang dua memang masih dalam proses. Insya Allah minggu-minggu ini visa akan keluar," katanya.

Jemaah haji Kota Malang terbagi dalam 2 kloter dan dijadwalkan 30 Agustus sudah mulai masuk asrama haji di Surabaya. Kloter 25 dijadwalkan berangkat 31 Agustus dan kloter 26 berangkat 2 September.

Sementara itu, Wakil Walikota Malang Sutiaji mengaku sempat mendapat pengaduan dari calon jemaah haji Kota Malang. Pihak telah melakukan klarifikasi ke Kemenag Provinsi Jawa Timur.

"Gelombang dua memang semua visa belum jadi. Tetapi jaminan tidak akan ada penundaan keberangkatan," tegasnya.

Alasan keterlambatan karena dokumen KTP yang tidak sama dengan dokumen yang dikirimkan. Material yang susah di-scan, sehingga perlu pencocokan secara manual.

"Sehingga harus menghadirkan para petugas daerah ke provinsi. Sedan Percepatan pengurusan visa sedang dipercepat. Kendalanya administrasi," katanya.

Resikonya kemungkinan akan dilakukan penggabungan dengan kloter daerah lain. Penggabungan akan dilakukan sesuai visa yang sudah datang.

(SR)
  1. Saifullah Yusuf
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA